Rabu, 17 Oktober 2012

Cerpen


hey hey ini ada contoh cerpen tentang Ramadhan silahkan di nikmati :)ini made in me lohh :)) maaf kali rada geje yaa


Taubat

Disuatu malam yang cerah dengan langit bertabur  bintang dan bersamaan dengan hari pretama tarawih,Dicky pergi bersama sahabatnya yang bernama Hasan,mereka adalah pelajar SMA yang tengah
duduk di bangku kelas 11.

Malam itu Dicky pergi ke balapan liar yang biasa mereka ikuti,tapi malam itu Hasan tampak melamun dan terus melihat kearah luar jendela mobil dengan tatapan kosong seolah ada yang sedang ia pikirkan dan suasana malam itu terasa begitu hening sampai waktu mobil mereka melewati sebuah masjid yang sangat megah tiba-tiba Hasan bertanya pada Dicky
 “Dic mati itu gimanaya..?Gue denger orang yang nggak pernah ibadah kayak kita bakal disiksa di neraka”
 “Alah.. omongan orang loe percaya…lagian kita itu masih muda, nggak mungkin kita mati sekarang ,hahaha ngaco loe,ah yang penting menangin balapan biar gue menang taruhan,oke bro…”Dicky nanggepin omongan Hasan tanpa merasakan apapun sedangkan Hasan kembali melihat kea rah luar jendela dengan tatapan kosong.
* * * * *
            Ketika mereka sampai di tempat balapan liar,Hasan langsung ikut balapan tanpa bicara apapun,Hasan memakai mobil milik Dicky .Saat saputangan di jatuhkan tanda balapan dimulai Hasan langsung tancap gas ,sedangkan Dicky sibuk menyalakan rokok.Tiba-tiba
DAAAAARRRRRR…!!!!!!! Terdengar suara keras,waktu mendengar suara itu Dicky langsung menoleh ke belakang dan melihat mobil yang dikendarai Hasan menabrak trotoar ,tanpa berfikir panjang Dicky langsung membuang rokoknya dan berlari menuju kearah sahabatnya dengan tertatih-tatih Dicky berlari sekuat tanaga sambil meneriakan nama sahabatnya itu.Perlahan Dicky membuka pintu mobilnya yang rusak parah itu dan melihat sahabatnya yang lemas dengan wajah bersimbah darah ,dengan gemetar Dicky berusaha mengeluarkan sahabatnya dari dalam mobil sambil berlinang air mata ,setelah berhasil mengeluarkan sahabatnya Dicky langsung memeluk jasad sahabatnya itu tampa perduli darah mengotori jaket putihnya itu.Sedangkan semua orang yang ada di tempat balapan itu pergi karena ada suara mobil polisi yang datang.
* * * * * *
Ketika jenazah Hasan sampai di rumahnya seluruh keluarga Hasan tidak percaya kalau Hasan harus pergi secepat ini,tapi keluarga Hasan tidak menyalahkan siapapun atas kejadian itu.Sedangakan Dicky masih diminta menjadi saksi mata hingga orang tua Dicky menjemputnya dari kantor polisi,Orang tua Dicky tidak memarahi Dicky hari itu karena mereka tau Dicky masih sangat sedih atas kepergian sahabatnya yang begitu mendadak.






* * * * * *
Sesampainya dirumah Dicky terdiam seolah dia masih belum bisa menerima kalau sahabatnya sudah meninggal,Dicky juga menyesal karena tidak mendengarkan sahabatnya hingga dia terlelap.Dalam tidurnya Dicky bermimpi bertemu dengan Hasan,Dalam mimpinya Hasan memakai baju putih bersih dan dengan senyuman tenang mengajak Dicky masuk ke sebuah bangunan,Saat Dicky masuk dia menyadari kalau saat itu dia berada di dalam masjid yang sangat megah,luas,indah dan di dalam masjid itu hanya ada Hasan dan Dicky
“Dicky …sahabatku ini aku Hasan ..,aku harap kau bisa bertaubat .ini adalah bulan ramadhan …Allah maha pengampun ,jangan sampai kau menyesal sepertiku ,bertaubatlah sahabatku”kata Hasan perlahan muncul laka-luka di sekujur tubuhnya serta baju putih yang ia kenakan tiba-tiba dipenuhi oleh darah  lalu dia langsung menghilang ,Dicky menangis melihat tubuh sahabatnya yang penuh luka,Waktu menyadari Hasan sudah menghilang Dicky memutar badanya perlahan tapi di masjid itu benar-benar hanya dia sendiri dia merasa kecil, lemah, tak berdaya hingga rasanya dia tidak bisa menopang tubuhnya dan terjatuh .Air mata Dicky berlinang semakin deras
“Ya Allah ….. AMPUNI HAMBA ….AMPUNI hamba Ya Allah…. Ampuni hamba….”Dicky terus mengucapkan kata-kata yang sama hingga ia tidak bisa berbicara lagi karma suaranya habis .

Saat Dicky tebangun dari tidurnya, Dicky langsung berlari ke kamar mandi dan segera mengambil air wudu untuk segera Shalat dan memohon ampun pada Allah karena ia telah lalai selama ini.Mendengar tangisan Dicky kedua orang tua Dicky masuk ke kamar Dicky 
“Dicky… kamu nggakpapa nak…. Sayang”Tanya Ibu Dicky sambil memegang kedua lengan Dicky   
“Maaf ma Dicky minta maaf,Dicky udah banyak salah sama mama sama papa  maaf…maaf…maaf”Dicky menangis sambil memeluk erat kedua orang tuanya ,mendengar kata-kata Dicky kedua orang tua Dicky terharu dan menitihkan airmata bahagia.
Keesokan harinya Dicky mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang sudah lama ia tinggalkan dan pagi harinya Dicky juga menghadiri acara pemakaman Hasan  tapi hari itu Dicky tampak lebih tenang karena Dicky sudah bisa mengikhlaskan kepergian sahabatnya itu.
* * * * * *
Selama satu bulan Dicky menjalani puasa ramadhan walau awalnya berat baginya tapi ternyata Dicky berhasil.Waktu Shalat Idul Fitri Dicky menitihkan air mata  bahagia dan ia melihat sosok Hasan ada di hadapanya dengan baju putih dan senyum tenang,Dicky juga tersenyum sambil menghapus air matanya.ia bahagia karena dapat melihat sahabatnya yang tampak tenag dan damai.
“Kematian membuatku bertaubat dan Ramadhan membuatku meraih Fitri,Allhamdulillah”

-TAMAT-
(Gita Purwitasari/ 9A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar